Ada dua orang pemuda yang ingin sekali
menguasai gitar dan ingin menjadi salah satu gitaris dunia yang terkenal,
impian mereka menemui titik terang ketika mereka menemukan seorang yang mau dijadikan guru gitar mereka.
Mereka pun memulai debutnya sebagai salah satu murid dari guru yang fenomenal waktu itu, guru gitar itu memiliki murid-muridnya sudah banyak menjadi guru bagi dunia musik.
Awalnya mereka hanya merasa senang ketika mendapat sebuah pelajaran dari sang guru, namun salah seorang dari mereka mulai tak sabar ingin cepat jadi dewa gitar dan dia pun meminta kepada sang guru untuk memberikan pelajaran yang lebih keras dari sebelumnya.
Mendengar penuturan muridnya itu sang guru hanya sekilas tersenyum dan memalingkan pandangannya entah kemana.
Sang murid tadi menanyakan lagi usulnya itu kepada sang guru dan kali ini sang guru menjawab dengan pertanyaan "untuk apa kamu susah payah belajar gitar ? memangnya kamu benar-benar mau memporsir latihanmu ?".sang murid bertanya "apa maksudnya guru ? saya benar-benar ingin berlatih demi cita-citaku ini."
Sang guru yang melihat keseriusan muridnya itu akhirnya mau memberikan pelajaran yang diinginkan muridnya tersebut. Pada suatu kesempatan, sang guru gitar bertanya pada muridnya yang lain yang tidak meminta hal ini, "hey kamu" tanya sang guru kepada muridnya yang satunya, "ya guru" jawab sang muridnya itu. "Apakah kamu ingin belajar seperti temanmu itu ?" tanya guru, kemudian sang murid terkesan pesimis dan menjawab "tidak guru, pelajaran yang ini saja belum saya kuasai dengan betul." baiklah kalau begitu" kata sang guru.
3 Minggu kemudian kedua murid tersebut berbagi cerita tentang permainannya masing-masing.
"Kamu sudah sampai mana ?" tanya murid yang belajar extra, si murid yang 'pesimis' menjawab "masih biasa saja, tapi lumayan sudah tidak terlalu kaku seperti dulu, kalau kamu ?" di jawabnya pertanyaan itu dengan semangat "yaa namanya juga belajar, ya seperti itula hahahaa" kata sang murid extra tersebut dengan tawanya yang khas.
4 tahun telah berlalu mereka belum juga di nyatakan lulus oleh sang guru, si murid extra mengajukan sebuah pertanyaan lagi, "guru, menurut guru kami ini berbakat atau tidak ? kenapa sudah 4 tahun masih belum juga lulus sedangkan yang lain cuman 2-3 tahun sudah lulus. Apakah kita akan berhasil dan sukses di masa depan guru ?". Sang guru menjawab dengan lantang "kalian bukan salah satu murid terbaikku, guru rasa kalian tidak akan pernah berhasil dalam musik".
Mendengar penuturan gurunya yang sangat serius tersebut sang murid extra mulai pesimis dengan dirinya sedangkan yang satunya hanya terdiam dan sedikit tersenyum malu.
Akhirnya sang murid extra memutuskan untuk keluar dan ingin mencari guru lain yang menurutnya dapat menjadikannya gitaris dunia..
Dua tahun kemudian, kedua murid tersebut bertemu kembali dengan posisi yang kontras. Sang murid extra hanya menjadi penonton acara festival gitar terkejut ketika melihat perform teman seangkatannya waktu berguru. Seorang yang di katakan gurunya sendiri tak akan pernah bisa menjadi seorang 'real' gitaris mendapat gelar juara 1 dan diorbitkan menjadi gitaris nasional.
Di sela-sela kesedihannya, sang mantan guru pun tiba-tiba datang dan menepuk pundak bekas muridnya tersebut.
Tanpa menunjukan hormatnya sebagai mantan murid dia mengeraskan suaranya kepada seorang guru yang memvonis bahwa mereka tidak akan pernah berhasil dalam gitar. "Lihat guru, kenapa dia bisa seperti ini ? kenapa guru dulu berkata kami tidak berbakat ? kalau begini aku menyesal berguru padamu" kata sang mantan murid extra tersebut. Sang guru kembali berbicara dengan lantang "kamu adalah gitaris yang harus gagal, karena hanya karena mendengar penuturan seseorang kemudian kamu menyerah begitu saja tanpa berusaha memperbaiki latihanmu, gurumu yang sebenarnya adalah dirimu sendiri bukan saya ataupun orang lain, bila ingin menjadi gitaris kamu harus berguru pada dirimu sendiri, saya hanya pendukung saja".
Mereka pun memulai debutnya sebagai salah satu murid dari guru yang fenomenal waktu itu, guru gitar itu memiliki murid-muridnya sudah banyak menjadi guru bagi dunia musik.
Awalnya mereka hanya merasa senang ketika mendapat sebuah pelajaran dari sang guru, namun salah seorang dari mereka mulai tak sabar ingin cepat jadi dewa gitar dan dia pun meminta kepada sang guru untuk memberikan pelajaran yang lebih keras dari sebelumnya.
Mendengar penuturan muridnya itu sang guru hanya sekilas tersenyum dan memalingkan pandangannya entah kemana.
Sang murid tadi menanyakan lagi usulnya itu kepada sang guru dan kali ini sang guru menjawab dengan pertanyaan "untuk apa kamu susah payah belajar gitar ? memangnya kamu benar-benar mau memporsir latihanmu ?".sang murid bertanya "apa maksudnya guru ? saya benar-benar ingin berlatih demi cita-citaku ini."
Sang guru yang melihat keseriusan muridnya itu akhirnya mau memberikan pelajaran yang diinginkan muridnya tersebut. Pada suatu kesempatan, sang guru gitar bertanya pada muridnya yang lain yang tidak meminta hal ini, "hey kamu" tanya sang guru kepada muridnya yang satunya, "ya guru" jawab sang muridnya itu. "Apakah kamu ingin belajar seperti temanmu itu ?" tanya guru, kemudian sang murid terkesan pesimis dan menjawab "tidak guru, pelajaran yang ini saja belum saya kuasai dengan betul." baiklah kalau begitu" kata sang guru.
3 Minggu kemudian kedua murid tersebut berbagi cerita tentang permainannya masing-masing.
"Kamu sudah sampai mana ?" tanya murid yang belajar extra, si murid yang 'pesimis' menjawab "masih biasa saja, tapi lumayan sudah tidak terlalu kaku seperti dulu, kalau kamu ?" di jawabnya pertanyaan itu dengan semangat "yaa namanya juga belajar, ya seperti itula hahahaa" kata sang murid extra tersebut dengan tawanya yang khas.
4 tahun telah berlalu mereka belum juga di nyatakan lulus oleh sang guru, si murid extra mengajukan sebuah pertanyaan lagi, "guru, menurut guru kami ini berbakat atau tidak ? kenapa sudah 4 tahun masih belum juga lulus sedangkan yang lain cuman 2-3 tahun sudah lulus. Apakah kita akan berhasil dan sukses di masa depan guru ?". Sang guru menjawab dengan lantang "kalian bukan salah satu murid terbaikku, guru rasa kalian tidak akan pernah berhasil dalam musik".
Mendengar penuturan gurunya yang sangat serius tersebut sang murid extra mulai pesimis dengan dirinya sedangkan yang satunya hanya terdiam dan sedikit tersenyum malu.
Akhirnya sang murid extra memutuskan untuk keluar dan ingin mencari guru lain yang menurutnya dapat menjadikannya gitaris dunia..
Dua tahun kemudian, kedua murid tersebut bertemu kembali dengan posisi yang kontras. Sang murid extra hanya menjadi penonton acara festival gitar terkejut ketika melihat perform teman seangkatannya waktu berguru. Seorang yang di katakan gurunya sendiri tak akan pernah bisa menjadi seorang 'real' gitaris mendapat gelar juara 1 dan diorbitkan menjadi gitaris nasional.
Di sela-sela kesedihannya, sang mantan guru pun tiba-tiba datang dan menepuk pundak bekas muridnya tersebut.
Tanpa menunjukan hormatnya sebagai mantan murid dia mengeraskan suaranya kepada seorang guru yang memvonis bahwa mereka tidak akan pernah berhasil dalam gitar. "Lihat guru, kenapa dia bisa seperti ini ? kenapa guru dulu berkata kami tidak berbakat ? kalau begini aku menyesal berguru padamu" kata sang mantan murid extra tersebut. Sang guru kembali berbicara dengan lantang "kamu adalah gitaris yang harus gagal, karena hanya karena mendengar penuturan seseorang kemudian kamu menyerah begitu saja tanpa berusaha memperbaiki latihanmu, gurumu yang sebenarnya adalah dirimu sendiri bukan saya ataupun orang lain, bila ingin menjadi gitaris kamu harus berguru pada dirimu sendiri, saya hanya pendukung saja".
4 komentar:
wah,cerita nya menginspirasi banged mas...
bisa kita jadikan motivasi
kata kata terakhir dari kisahnya "gurumu yang sebenarnya adalah dirimu sendiri" itu bener banget,, itu saya alami sendiri dan saya latihan tanpa didampingi guru/orang lain ...
alhamdulillah sekarang saya udah punya 6 murid gitar meski saya tidak pernah les musik dan tidak membuka jasa les musik ...
Mantul sekali
Posting Komentar