Drumset elektrik atau Drumset elektronik adalah sebuah instrumen perkusi dengan
pad-pad trigger yang mampu menghasilkan bunyi gelombang elektronik atau
bunyi-bunyi perkusi dalam bentuk sampling. Definisi ini juga yang membedakan
Drumset elektronik dengan drumset-drumset konvensional yang selama ini dikenal
luas oleh masyarakat.
Cara kerja drumset elektronik
Pada saat pad drumset elektronik dipukul, terjadi sebuah perubahan voltasi yang dipicu oleh piezoelectric transduser (piezo) atau force sensitive resistor (FSR). Perubahan voltasi tersebut akan menghasilkan suatu sinyal yang akan di teruskan kepada bagian prosesing drumset elektronik (disebut juga bagian "otak drumset elektronik") melalui kabel TS atau TRS dan kemudian di terjemahkan kedalam bentuk gelombang elektronik digital. Gelombang elektronik digital ini yang kemudian akan menghasilkan bunyi-bunyian perkusi pada pad drumset elektronik.
Cara kerja drumset elektronik
Pada saat pad drumset elektronik dipukul, terjadi sebuah perubahan voltasi yang dipicu oleh piezoelectric transduser (piezo) atau force sensitive resistor (FSR). Perubahan voltasi tersebut akan menghasilkan suatu sinyal yang akan di teruskan kepada bagian prosesing drumset elektronik (disebut juga bagian "otak drumset elektronik") melalui kabel TS atau TRS dan kemudian di terjemahkan kedalam bentuk gelombang elektronik digital. Gelombang elektronik digital ini yang kemudian akan menghasilkan bunyi-bunyian perkusi pada pad drumset elektronik.
Kebanyakan modul yang umum digunakan sudah
memiliki kelengkapan pad trigger (pad-pad yang terdapat pada elektronik
drumset) meliputi : 2 atau lebih simbal , sebuah kick bass, 3 sampai 4 tom
drum, snare drum (dengan dual trigger untuk bagian head dan rim) dan sebuah
hi-hat. Bagian hi-hat memiliki kontroller yang di tekan dengan kaki kiri untuk
menghasilkan bunyi buka-tutup pada hi-hat. Kemampuan yang dimiliki drumset
elektronik untuk mampu menghasilkan bunyi-bunyian perkusi apapun pada pad
trigger yang tersedia memberikan drummer-drummer elektronik sebuah kemungkinan
yang hampir tidak terbatas dalam mengkonfigurasi drumset elektronik mereka.
Drumset elektronik juga mampu menerima bunyi-bunyian yang bukan merupakan bunyi
perkusi, mengubahnya ke dalam bentuk sampling dan di posisikan kepada trigger
pad tertentu. Kemampuan ini menjadikan drumset elektronik sebagai drumset yang
sangat mudah di kostumisasi untuk beragam jenis musik mulai dari pop, jazz,
hingga musik industri dengan bunyi-bunyi perkusi yang tidak biasa. Drumset
elektronik biasanya memiliki banyak pilihan lagu dengan berbagai genre musik
yang tersimpan pada otak drumset elektronik sehingga menjadikan perangkat
sebagai sarana yang sangat tepat untuk belajar dan latihan bagi seorang drummer
pemula.
Drumset elektronik generasi awal
Drumset elektronik generasi awal
Diambil dari wawancara dengan Graeme Charles Edge, lahir
pada tanggal 30 Maret 1941 di Rocester, England dari group band The Moody
Blues:
Pertanyaan- "salah satu benda teraneh adalah 'Procession' (Every Good Boy Deserves Favor, 1971) membahas temuan pionir Graeme Edge tentang drumset elektronik. Dari mana ide untuk membuat benda ini datang?"
Graeme- "Saya berhubungan dengan professor elektronik dari Sussex University, Brian Groves. Kami sedang merencanakan untuk membangun sebuah peralatan eletronik drum. Sebuah ide yang sangat luar biasa. Saat itu kami telah berhasil merancang sebuah kontrol panel, sekarang sudah menjadi barang antik tapi kami merupakan orang pertama yang berhasil mengembangkan alat ini. Kontrol panel tersebut terdiri dari beberapa bagian karet dan kertas perak pada bagian belakang dengan sebuah koil perak yang bergerak naik turun di dalam magnet yang memproduksi sinyal. Jadi ini merupakan alat yang sensitif terhadap sentuhan. Untuk penelitian ini kami memggunakan 5 snare drum, 10 tom-tom drum, kick bass dan 16 sequencer yang terpasang dua di setiap sisi. Semua dipasang dengan transistor. Jadi kira-kira terdapat 500 transistor. Percobaan itu lebih mirip spaghetti daripada sebuah elektronik drum, namun pada saat percobaan itu berhasil rasanya sungguh memuaskan".
Pertanyaan- "salah satu benda teraneh adalah 'Procession' (Every Good Boy Deserves Favor, 1971) membahas temuan pionir Graeme Edge tentang drumset elektronik. Dari mana ide untuk membuat benda ini datang?"
Graeme- "Saya berhubungan dengan professor elektronik dari Sussex University, Brian Groves. Kami sedang merencanakan untuk membangun sebuah peralatan eletronik drum. Sebuah ide yang sangat luar biasa. Saat itu kami telah berhasil merancang sebuah kontrol panel, sekarang sudah menjadi barang antik tapi kami merupakan orang pertama yang berhasil mengembangkan alat ini. Kontrol panel tersebut terdiri dari beberapa bagian karet dan kertas perak pada bagian belakang dengan sebuah koil perak yang bergerak naik turun di dalam magnet yang memproduksi sinyal. Jadi ini merupakan alat yang sensitif terhadap sentuhan. Untuk penelitian ini kami memggunakan 5 snare drum, 10 tom-tom drum, kick bass dan 16 sequencer yang terpasang dua di setiap sisi. Semua dipasang dengan transistor. Jadi kira-kira terdapat 500 transistor. Percobaan itu lebih mirip spaghetti daripada sebuah elektronik drum, namun pada saat percobaan itu berhasil rasanya sungguh memuaskan".
Graeme Charles Edge |
Banyak drummer mengatakan drumset elektronik generasi awal hanya mampu
memberikan suara yang setara dengan suara drum akustik. Ini dikarenakan masih terdapat
banyak issue seputar sistem triggering dan hasil suara yang dihasilkan. Ini
yang mempengaruhi model-model pionir pada drumset elektronik seperti Pollard
Syndrum, Simmons dan Yamaha lebih sering digunakan untuk bermain musik berjenis
rock, disko atau techno dimana musik-musik berjenis seperti biasanya dimainkan
dengan beat tertentu secara berulang dan tidak membutuhkan perbedaan yang
mencolok dari dinamika timbra. Adalah Pollard Syndrum yang kemudian berhasil
menjadi elektronik drum pertama yang secara kualitas dapat dipergunakan untuk
kebutuhan rekaman studio.
Drumset elektronik yang ada sekarang telah di bangun
sedemikian rupa untuk mengatasi segala kekurangan yang ada pada elektronik drum
generasi awal. Walau tiap manufaktur memiliki model standar atau entry level,
terdapat juga model-model professional yang dirancang untuk memberikan
pengalaman bermain yang mendekati atau bahkan nyaris tidak dapat dibedakan
dengan drumset konvensional berkulitas. Contoh untuk model ini antara lain
adalah Yamaha DTXtreme IIS, DDrum4SE dan Roland seri TD-12 dan TD-20 V-Drums.
Model-model high end ini dilengkapi dengan :
·
Digital
sound dengan kualitas tinggi- Model-model ini menawarkan opsi beragam mulai
dari suara drum yang berkualitas tinggi hingga bunyi-bunyian perkusi asli
dengan ratusan sampel berformat 24 bit yang dapat dipilih. Yamaha DTXtreme IIs
bahkan memiliki kemampuan untuk menyimpan sampel yang di hasilkan sendiri oleh
pengguna hingga ke ukuran 8 MB.
·
Sensor
perasa yang dapat diposisikan dan mendeteksi dinamika pukulan- Model ini mampu
mendeteksi bagian mana dari pad yang terkena guncangan/pukulan dan menghasilkan
suara seperti drum yang sebenarnya. Kemudian bunyi suara yang dikeluarkan juga
akan bervariasi sesuai seberapa keras kita memukul pad trigger tersebut.
·
Bunyi
Hi-Hats yang realistis- Hi-hat drumset elektronik di rancang menyerupai stand
hi-hat pada drumset konvensional dan memiliki kemampuan yang serupa. Modul
elektronik pada model-model ini mampu menghasilkan suara buka-tutup hi-hat yang
bervariasi dari buka penuh, setengah terbuka hingga tutup penuh.
·
Trigger
yang bervariasi pada pad- snare dan tom drum memiliki zona pukul yang berbeda
antara head dan rim. Pada simbal juga terdapat zona pukul yang berbeda antara
bagian ujung simbal, tengah dan bell yang semuanya akan menghasilkan suara yang
berbeda-beda juga.
·
Output
yang beragam- Model ini dilengkapi kemampuan untuk menghasilkan suara yang
bervariasi dan dapat di mix sesuai kebutuhan. Sebagai tambahan, suara output
tersebut dapat di kontrol volume nya oleh pengguna.
·
Slot
untuk ekspansi/koneksi MIDI- Untuk memperkaya modul dengan berbagai macam jenis
sample bunyi-bunyian perkusi, maka model-model ini juga dilengkapi dengan slot
yang dapat terhubung dengan perangkat-perangkat eksternal. Kombinasi antara
penggunaan drumset elektronik dan software untuk personal computer, bahkan
dapat menghasilkan bunyi drum yang sangat jernih, semirip aslinya dan sangat
mudah di kustomisasi sehingga dalam beberapa tahun terakhir mulai dapat
menggantikan posisi drumset konvensional untuk kepentingan rekaman studio.
·
Rick
Allen - Def Leppard 1985 – sekarang: setelah kehilangan tangan kirinya, Allen
menggunakan drumset yang dikustomisasi dan dirancang oleh Simmons (Perusahaan
elektronik drumset), dan sejak saat itu terus memodifikasi drumset nya sendiri.
Rick Allen |
· Wolfgang
Flur, Karl Bartos (Kraftwerk): world's first manual electronic drum kit, 1973.
· Rick
Colaluca (Watchtower) (hanya toms)
· Tim
Alexander (Primus)
· Bill
Bruford di (King Crimson) dan (ABWH)
· Igor
Cavalera (Sepultura)
· Rob
Bourdon (Linkin Park): menggunakan dua pad Pintech di bagian kiri drumset nya
dengan trigger suara snare yang berbeda.
· Sean
Reinert (Cynic)
· Travis
Barker: pada album Plus 44
·
Hal
Blaine: drummer session untuk Pollard Syndrum.
·
Phil
Collins (Genesis): menggunakan peralatan Simmons pada album Genesis and
Invisible Touch
·
Rocky
Gray (Evanescence)
·
David
Kennedy (Angels & Airwaves): Tour Angels & Airwaves di tahun 2008.
·
Nick
Mason (Pink Floyd)
·
Pollard
Syndrum
·
Tats
Faustino
·
Doll
Factory
·
Jean-Michel
Jarre
·
Bud
Gaugh – sublime
·
Roger
Taylor – Queen
·
Joseph
San Mateo (Kairos)
·
Peter
Hook, Bekas pemain bass dari band New Order
·
Gary
Wallis – Pink Floyd, Mike & The Mechanics, Shiller, Il Divo
· Carl
Palmer of Emerson, Lake & Palmer di tahun 1973 untuk album Brain Salad
Surgery di lagu "Toccata"
·
Mike
Portnoy (Dream Theater – trigger kick bass, snare dan toms.
·
Christoph
Schneider (Rammstein)
·
Stuart
Elliott (The Alan Parsons Project)
·
Akira
Jimbo
·
Mickey
Dolenz: Pada saat reuni Monkees' di pertengahan tahun 1990
·
Alan
White dari Yes
·
Stephen
Morris (New Order & Joy Division)
·
Bill
Rieflin (Ministry, Revolting Cocks, KMFDM & R.E.M.)
· Alex
Van Halen di tahun 1984 untuk keperluan album Unlawful Carna Knowledge dan
tour. Setelah itu ia kembali menggunakan akustik drumset.
·
Keith
Moon (The Who) Pollard Syndrum
·
Rogerio
Jardim – Infected Mushroom
·
Jay
Moore (Primal State) – Reality Resistant
·
Alan
Myers (Devo) – drum pad merk Synare
·
Chad
Wackerman (Frank Zappa)
·
Alan
Wilder (Depeche Mode)
·
Colm Ó
Cíosóig (My Bloody Valentine) di album Loveless
·
Warren
Cann (Ultravox)
·
Nadeem-Shravan
Bollywood: Duo komposer yang meroket di tahun 1990an dengan musik mereka.
Mereka mengkombinasikan Elektronik drumset dengan konga.
·
Da
Kurlzz (Hollywood Undead): Menggunakan drumset elektronik di setiap
pertunjukkan live dan di album Swan Songs
·
Nicholas
Barker (Dimmu Borgir)
·
Malcolm
Holmes (Orchestral Manoeuvres in the Dark)
·
Dan
Pearson (Ganga Giri)
·
Yukihiro
Takahashi (Yellow Magic Orchestra)
·
Jez
Strode (Kajagoogoo)
·
Matt
Tong of Block Party menggunakan drumset elektronik pada track Compliments dari
album di tahun 2005.
·
Sly
Dunbar
(dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar