Arul
Efansyah yang
bernama asli Chairul Efansyah (lahir di Banjarmasin, 5 Agustus 1964;
umur 48 tahun) adalah penyanyi Rock
asal Indonesia yang terkenal dengan nada suaranya yang tinggi dan
melengking. Vokalis grup band Power Metal selama puluhan
tahun ini sempat dijuluki “Arul, The Seven Octave”.
Arul
Efansyah sejak kecil bermukim di kawasan Pasar Lama, Banjarmasin, Ia mengenal musik
saat masih SMP dan mulai serius di bidang tersebut dengan membentuk
beberapa grup band selepas lulus SMEA. Kesuksesannya
sebagai penyanyi musik rock
dimulai saat ia bergabung dengan band Big Boys, yang
mengikuti Festival Rock se-Indonesia V tahun 1989
mewakili Banjarmasin.
Event Festival Rock se-Indonesia V diadakan di Surabaya, digeber oleh promotor musik
Rock,
Log Zhelebour, di ajang itu, Arul Efansyah berhasil merebut
predikat The Best Vocalist lewat lagu "Polusi Kehidupan".
Selanjutnya, para finalis dari festival tersebut kemudian dibuatkan album
kompilasi oleh Log Zhelebour melalui label miliknya,
Loggis Record.
Setelah
diedarkannya album kompilasi finalis Festival Rock se-Indonesia V oleh Log Zhelebour , lagu "Polusi Kehidupan" menjadi
populer di masyarakat, dan turut mengangkat nama Arul Efansyah bersama Band
nya, Big Boys dari Banjarmasin
Juara
pertama Festival Rock se-Indonesia V saat itu adalah band Power Metal dari Surabaya.
Vokalis Power Metal, Pungky Deaz
hengkang saat Power Metal bersiap
mengikuti tour 10 kota bersama Godbless (Tour Raksasa) pada tahun 1990,
akhirnya, Power Metal memilih Arul
Efansyah sebagai vokalis menggantikan Pungky Deaz.
Power Metal |
Pada
tahun 1991, Power Metal dengan vokalis
barunya, Arul Efansyah, merilis debut album bertitel "Power One",
Album Power One mendapat sambutan menggembirakan dari masyarakat. Album ini
melahirkan sejumlah hits, diantaranya Angkara, Satu Jiwa, Pengakuan, Bayangan
Dirimu, Malapetaka dan Cita Yang Tersita.
Sampai
saat ini, Arul Efansyah merupakan vokalis andalan Power Metal, telah 9 album
yang dihasilkan bersama Power Metal sejak tahun
1991 sampai 2010.
0 komentar:
Posting Komentar